Bank BCA


Menunda memang bukan penyakit mematikan, tetapi menular dan sering membuat penyesalan yang begitu mendalam ketika kejadian sudah ketiban menimpa diri kita sendiri. Itulah yang sering terjadi dan kebiasaan menunda ini sepertinya sudah melekat dalam setiap pribadi kita.

cara-daftar-asuransi-kesehatan-prudential-di-pekanbaru

Sudah membaca kisah yang saya ceritakan sebelumnya, 13 juta diganti dengan nyawa, hanya Tuhan yang taumasih berlanjut. Dari keluarga ini, ada 4 orang anak yang semuanya masih butuh biaya yang besar, karena anak pertama dari 4 bersaudara ini baru pendirikan kelas 2 SMA dan yang paling kecil kelas 4 SD. Bisa dibayangkan, di tengah hiruk pikuk kota metropolitan Pekanbaru ini, pastinya butuh biaya yang tinggi.

Mohon maaf, sementara warisan yang ditinggal tidak begitu ada yang bisa di andalkan, bahkan untuk kehidupan sehari-hari pun belum tentu tercukupi. Tetapi memang bener, tidak ada yang bisa mengabaikan keajaiban Tuhan atau mungkin serin disebut mujizat.

Nah, kenapa saya mengangkat topik, Anak-Anak masih kecil, nantilah itu diurus, mungkin itulah yang sering terpikir waktu dulu, yang membuat kita sering menunda, padahal waktu itu biaya masih kecil, hanya saja mungkin kita sering terlena terutama tidak menyadari bahwa kita berada dalam zona nyaman.

Andaikan saja, secara bertahap anak-anak tersebut dulu di rencanakan masa depannya dengan pola menabung, investasi atau asuransi, paling tidak beban di hari esok bisa terbantu, dibanding kondisi keluarga yang saat ini, sudah tidak ada investasi atau asuransi, anak2 pun butuh biaya sekolah dan juga biaya hidup. Sedih rasanya, tetapi apa boleh buat, tangan tak sampai……. saya jadi teringat tulisan teman, seperti berikut : Anda tidak akan pernah bangkrut karena bayar asuransi, tetapi anda bisa bangkrut karena tidak bayar asuransi. Wuih sepertinya kayak di miskinkan ya.. :

Banyak hal yang ingin kuceritakan melalui tulisan ini, tetapi sulit rasanya memulai cerita itu dari mana. Berawal ketika saya mengurus keluarga sahabatku yang meninggal akibat kecelakaan tanggal 18 Maret 2015 yang lalu. Tak tahan rasanya melihat kondisi keluarga yang begitu sedih ketika 20 Maret 2015, 2 hari kemudian setelah kecelakaan, orang yang paling dicintai itu harus meninggalkan keluarga, tidak tertolong lagi oleh dokter setelah 2 hari di rawat di rumah sakit.

cara-menjadi-agen-asuransi-prudential-yang-sukses

Gambar illustrasi dari Internet

Hari ini tepatnya 27 Maret 2015, 7 hari setelah teman tersebut meninggalkan keluarga, sayapun sibuk membantu mengurus hal – hal yang berhubungan dengan korban seperti laporan kejadian dikantor polisi, surat kematian, Jasa Raharja, Jamsostek dan lain sebagainya.

Anak yang paling besar kelas 2 SMK, 4 bersaudara 3 peremuan dan 1 anak laki, sebagai generasi penerus. Semua orang sedih dan menangis ketika jenazah sudah sampai dirumah, histeris, karena beliau adalah sosok yang dikenal ramah dan baik termasuk bersosialisasi di lingkungan maupun di tempat kerja. Hanya saja memang tidak seberuntung orang lain, kehidupan ekonomi menengah ke bawah.

Singkat cerita, mengingat kondisi keuarga yang demikian, banyak pelajaran berharga yang saya ambil, memang banyak kejadian di dunia ini yang tidak bisa diterima akal, atau bahkan bisa menjadi hal yang biasa bagi sebahagian orang, tetapi karena ini saya selalu terlibat mulai dari masuk Rumah sakit sampai dengan menghembuskan nafas terakhir di ruang ICU, ada banyak hal yang bisa di ambil hikmah untuk menjadi pelajaran berharga dalam hidup.bagaimana-cara-menjadi-agen-asuransi-prudential

Salah satunya seperti judul tulisan ini, Merencanakan masa depan yang baik itu penting gak sih, bukankah Tuhan sudah menentukan semua apa dan bagaimana kita di hari yang akan datang ? yuk mari berbagi di kolom komentar di bawah ini.

Artikel Terkait :

Seperti saya ceritakan kemarin dalam tulisan saya yang berjudul Berbagi Cerita bersama BCA berbicara tentang cita-cita atau Rencana Masa Depan akan berbagai macam dari masing – masing pribadi, sehingga ketika kita ngumpul sama temen-temen biasanya tidak ada yang bisa menjadi pendengar setia. Tetapi pada kesempatan ini, saya ucapkan kepada Bank BCA karena mau mendengarkan cerita saya melalui tulisan ini. Siap-siap Rencana Masa Depan bisa Berbagi Cerita bersama BCA.

Saya punya Rencana Masa Depan yang ingin saya wujudkan beberapa tahun kedepan. Pengennya saya menjadi pembicara bisnis online. Tetapi semua ini tentunya tidak akan mudah begitu saja, semua harus direncanakan dengan baik termasuk dari segi keuangan. Disisi lain juga punya impian pengen punya kendaraan sendiri, renovasi rumah (renovasi hunian saya), passive income dan tentunya punya usaha sendiri sebagai kendaraan untuk mewujudkan ini semua.

Kebetulan sekali untuk rencana jangka pendek saya hanya berharap punya penghasilan min. Rp. 9.000.000,- dari penghasilan tersebut saat ini saya bisa kelola keuangan sbb :

  1. Spiritual 10%
  2. Investasi / Tabungan 10%
  3. Pendidikan Anak-anak 6%
  4. Asuransi 4%
  5. Cicilan Rumah 10%

Dengan pola pembagian seperti ini sebenernya masih kurang, tetapi paling tidak sudah ada pembagian atau pos-pos yang jelas, dengan adanya investasi 10% bisa berharap kelak digunakan untuk mendukung usaha yang saya harapkan dapat mewujudkan Rencana Masa Depan lainnya seperti Kendaraan, Renovasi dan Passive Income. Semua ini memang akan dapat terwujud ditentukan dengan langkah awal yaitu financial planning. Saat ini Bank BCA ternyata sudah siap mendukung pelayanan nasabahnya termasuk saya karena adanya dukungan berupa :

  1. Kemudahan Transaksi
  2. Perencanaan Finansial Pendidikan Sang Buah Hati
  3. Perlindungan Jiwa dan Kesehatan adalah Investasi
  4. Mewujudkan Hunian Ideal

Saya akan merasa lebih mudah dengan adanya program ini, sehingga Rencana Masa Depan yang saya harapkan dapat terwujud kelak. Sampai ketemu dicerita berikutnya Berbagi Cerita bersama BCA.

Laman Berikutnya »