Kembali ke masa lalu, kira-kira 40-50 tahun yang lalu di halaman rumah-rumah di kota besar nyaris tak luput dari tanaman rosella yang sedang tren di zaman itu. Ibaratnya tanaman anthurium atau aglonema masa kini.
Orang menanam rosella karena tanaman itu unik dan enak dipandang mata. Batang dan rantingnya berwarna ungu kemerahan dengan daun hijau kemerahan. Bunganya berwarna pink (merah muda) dan buahnya di bungkus oleh lembaran keras berwarna merah, rasanya sangat asam.
Saat ini sudah jarang sekali (boleh dikatakan sulit didapat) rumah-rumah yang menghiasi halamannya dengan tanaman tersebut.
Namun dengan ditemukannya manfaat yang dikandung rosella, orang mulai meliriknya kembali. Sejauh mana rosella mempunyai keunggulan? Jangan lewatkan tulisan ini.
IDENTIFIKASI
Tanaman rosella (Hibiscus sabdariffa linn) merupakan family malvaceae. Konon tanaman ini berasal dari India barat, Afrika dan Timur Tengah. Di Indonesia sendiri, nama rosella sebenarnya telah dikenal sejak tahun 1922.
Keindahan bunga rosella membuat bunga ini sering dipakai sebagai tanaman hias, tanaman luar ruangan, tanaman pagar, juga digunakan sebagai bunga potong dalam rangkaian bunga.
Tanaman rosella terdapat dua varietas dengan budidaya dan manfaat yang berbeda, yaitu;
- Hibiscus Sabdariffa Var. Altisima, rosella berkelopak warna kuning yang sudah lama dikembangkan untuk diambil serat batangnya sebagai bahan baku pulp dan karung goni.
- Hibiscus Sabdariffa Var. Sabdariffa, rosella berkelopak bunga merah yang diambil kelopak bunga dan bijinya sebagai tanaman herbal dan bahan baku minuman segar yang menyehatkan.
Dalam tulisan ini pembahasan akan lebih focus tentang Hibiscus Sabdariffa Var. Sabdariffa.
Rosella merah dikenal dengan berbagai macam nama, yaitu Jamaican Sorell (India Barat), Oseille Rouge (Perancis), Quimbombo Chino (Spanyol), Karkade (Afrika Utara), dan Bisap (Sinegal). Sedangkan di Indonesia, tanaman ini dikenal dengan nama merambos hijau (Jateng), Asam Jarot (Padang), Asam Rejang (Muara enim) dan lain-lain.
Rosella merah merupakan tanaman yang berbentuk herba tahunan dengan tinggi mencapai 0.5-2.4 meter. Batang tanaman berbentuk bulat, berkayu lunak, tegak bercabang-cabang berwarna merah. Pada setiap tangkai daun yang berwarna hijau hanya terdapat satu lembaran daun (daun tunggal) dengan tulang daun menjari. Daun berbentuk bulat telur dengan ujung yang tumpul dan tepi daun bergerigi. Pada setiap tangkai bunga yang keluar ari ketiak daun hanya terdapat satu bunga (bunga tunggal) dengan panjang kelopak kurang dari 1 cm, berbulu, dan berwarna merah, dengan pangkal yang saling berlekatan.
PEMANFAATAN ROSELLA
Bagian tanaman yang dapat diproses menjadi produk pangan adalah kelopak bunganya. Kelopak bunga tanaman ini berwarna merah tua, tebal dan berair (juicy) kelopak bunga rosella merah yang rasanya sangat asam ini biasanya dibuat menjadi juice, teh, jeli, saus, sirup, manisan dan lain-lain.
Pembuatan teh rosella dapat dilakukan dengan sekitar 3-4 kuntum bunga rosella segar, cuci bersih, kemudian seduh dengan air panas, tekan-tekan kelopak bunganya hingga air berwarna merah, saring. Tambahkan air jeruk nipis dan madu.
Bunga rosella juga dapat digunakan sebagai bahan baku selai, warnanya yang merah menyala menghasilkan selai yang menyehatkan dengan warna yang menarik. Dibuat dengan mencampurkan kelopak bunga segar dengan tepung maizena, air dan gula pasir. Dapat ditambahkan air jeruk nipis dan vanilla untuk menambah citarasa. Dapat juga diolah menjadi sup, dengan mencampurkan kelopak rosella segar, dengan gula pasir dan air.
Selain dalam keadaan segar, untuk mempermudah dan meningkatkan daya simpannya, saat ini bunga rosella lebih dikenal dalam bentuk kering seperti halnya Teh Merah Rosella, yang tinggal seduh dengan air panas, saat akan disajikan.
KANDUNGAN ZAT GIZI ROSELLA
Rosella mengandung beberapa zat yang sangat penting bagi kesehatan. Tiap 100 gr kelopak bunga segar mengandung 260-280 mg vitamin C. Vitamin C tersebut 3 kali lipat dari buah anggur hitam, 9 kali lipat jeruk sitrus, 10 kali lipat lebih besar dari buah belimbing, dan 2..5 kali lipat dibanding vitamin C dalam jambu biji.
Selain itu, rosella juga mengandung vitamin D, vitamin B1, B2, niacin, riboflavin, karoten, zat besi, asam amino, polisakarida, omega 3 dan kalsium dalam jumlah yang cukup tinggi (486 mg/100 gr). Rasa asam dalam bunga rosella merupakan perpaduan berbagai jenis asam seperti asam askorbat, asam sitrat, dan asam glikolic yang juga bermanfaat bagi tubuh.
Bahan aktif yang juga terdapat dalam rosella adalah grossy peptin, anthocyanin, gluside hibiscin, dan flavonoid yang bermanfaat mencegah kanker, mengendalikan tekanan darah, melancarkan peredaran darah, dan sebagainya. Kandungan seratnya pun cukup tinggi yang berperan dalam melancarkan system pembuangan dan menurunkan kadar kolesterol