Pagi itu tepatnya jam 09.25WIB saya sedang jalan-jalan dilahan pertanian kaplingan yang berada di Basecamp Duri – Riau. Kurang lebih 2km dari jalan raya masuk ke kaplingan tersebut. Disisi jalan terdapat berbagai tanaman sayuran seperti bayam, kangkung, kacang panjang dan juga cabe, jagung dan terung. Sekilas saya lihat dari dalam mobil sangat indah sekali karena bersih dan hijau.

Kurang lebih ½ jam keliling-keliling mengamati lahan pertanian yang begitu hijau, hingga saya mampir disalah satu rumah warga petani di daerah kaplingan tersebut. Nikmat rasanya karena disuguhi dengan secangkir kopi panas. Sambil menikmati secangkir kopinya, hati saya serasa digelitik karena saya membaca dinding rumah pak tani yang dihiasi dengan berbagai macam koran nasional, Koran daerah dan juga majalah bekas. Diantaranya “Meningkatkan hasil pertanian dengan pupuk organik”, “Bantah Potong Insentif Pegawai”, “Air PAM menggenangi badan jalan”, “Perhatian bagi para suami-suami”  dan masih banyak lagi, karena dindingnya penuh.

Tidak terlalu peduli dengan hal yang lain, tetapi yang pasti saya sangat tertarik dengan judul  “Meningkatkan hasil pertanian dengan pupuk organik” hanya saja sangat disayangkan karena beritanya sedikit, di bawahnya dituliskan …bersambung ke hal 11.

Kutipannya : Penggunaan pupuk di dunia terus meningkat sesuai dengan pertambahan luas areal pertanian, pertambahan penduduk, kenaikan tingkat intensifikasi serta makin beragamnya penggu­naan pupuk sebagai usaha peningkatan hasil pertanian. Para ahli lingkungan hidup khawatir dengan pemakaian pupuk mineral yang berasal dari pabrik ini akan menambah tingkat polusi tanah yang akhirnya berpengaruh juga terhadap kesehatan manusia.

Berdasarkan hal tersebut makin berkembang alasan untuk mengurangi penggunaan pupuk mineral dan agar pembuatan pabrik-pabrik pupuk di dunia dikurangi atau dihentikan sama sekali agar manusia bisa terhindar dari malapetaka polusi. Bersambung ke hal 11

Saya mencoba untuk berdiri untuk mencari informasi itu tapi saya tidak menemukan lanjutannya di didingnya pak tani. Tapi saya kira jadi sangat menarik karena dindingnya penuh dengan warna ada berita, style, humor, bisnis, pertanian olah raga dan lain – lain.

2 jam kemudian saya kemudian kembali kerumah orang tua, sekitar bulan Januari 2009 saya pernah memberikan pupuk hayati cair untuk dicoba. Saya ngak tau, saya lupa bahwa saya pernah memberikan pupuk ini karena kata teman saya pupuk ini bagus. Waktu itu sekitar pukul 16.05WIB beliau menunjukkan cabenya yang hanya 8 batang baru di panen sehari sebelum saya datang hasilnya, 6kg. Dengan sangat gembira sekali ibu saya cerita emang beda dengan cabe yang kebetulan saat itu tidak diberikan pupuk ini. Tiens Golden Harvest atau TGH itulah namanya.

Dengan pelan saya mendekati ibu saya, kemudian saya minta diceritakan apa yang dia lakukan terhadap 8 batang cabe itu. Cukup singkat, diberikan pupuk katanya. Ya bu! Pupuk apa? Ya semua pupuk paparnya. Saya dengan sabar mengulang kembali. Sambil batuk itu saya baru bilang, tanpa sengaja saya menanam cabe itu disamping tanaman sayur (terong). Kemudian saya berikan pupuk kandang berupa kotoran ayam, kemudian kompos berupa hasil pembakaran sampah, setelah itu saya semprot lagi dengan TGH. Apakah itu tidak diberikan NPK atau UREA? Tanya saya, sambil batuk, ibu saya menjawab, ya diberikan tapi cuman sedikit palingan 2 genggam tangan.

IOSN

Sejak diluncurkan, Tiens Golden Harvest membetot perhatian. Maklum, selain murah, teknologi ini mampu meningkatkan produksi.

Bagi petani, Tiens Golden Harvest, mungkin tak ubahnya sebuah aspirin. Sebab, pupuk cair produksi dalam negeri ini, bias menjadi solusi persoalan yang selama ini melilit mereka. Sebut saja, dalam soal meningkatkan produksi pertanian, tak perlu repot memperluas lahan tanaman, karena akan menambah beban biaya tanam saja. Bahkan, mereka juga tak perlu pusing memikirkan teknologi, tak perlu khawatir tanahnya tandus dan gersang. Sebab, selain ramah lingkungan, Tiens Golden Harvest telah teruji dilapangan.  klik selengkapnya…

Side Income!! Membangun Asset dengan Tiens Golden Harvest.

Banyak pertanyaan yang masuk ke redaksi kami, yang menyatakan, katanya di Tiens itu membangun Asset.
Benar, jadi untuk kami mencoba memberik sedikit penjelasan, bagaimana cara membangun Asset bersama Tiens. Sebelumnya kami sarankan untuk membaca buku “The Cash Flow Quadrant” karangan Robert T. Kyosaky.

Keunggulan Rencana Pemasaran Tiens :
1. Pendaftaran sekali seumur hidup dan bisa diwariskan.
2. Tahapan / Peringkat tidak turun.
3. Omset terakumulasi tanpa batas waktu.
4. Sistem fleksibel tanpa tuntutan yang memberatkan.
5. Pendaftaran di satu negara berlaku untuk semua negara.
6. Penghargaan diberikan secara langsung.

Anda akan bekerjasama dengan 2 perusahaan yaitu Perusahaan Supply dan Perusahaan Support.
Pertama – Perusahaan Supply adalah Perusahaan yang menyediakan barang (Pupuk), Gedung, Karyawan dan semua sistem yang ada diperusahaan itu. Perusahaan supplynya adalah TIENS INTERNATIONAL

Kedua – Perusahaan Support adalah Perusahaan atau lembaga bisnis yang akan mengajari/ membimbing Anda yang sudah bekerjasama dengan perusahaan Supply dalam hal ini TIENS INTERNATIONAL tentang bagaimana cara menjalankan usaha ini dengan benar yaitu Core System

Untuk membangun Asset di TIENS INTERNATIONAL hanya membutuhkan waktu 1-3 tahun kedepan dengan menyelesaikan 8 tahapan yang akan tetap dibantu oleh lembaga bisnis kita, yaitu Core System dan juga dibantu dengan tim yang solid untuk sukses secara bersama – sama.

Untuk bekerjasama dengan kedua perusahaan tersebut Anda harus dibantu oleh Tim Kerja / Sponsor.
Anda akan mendapatkan potensi Penhasilan -/+ Rp. 40.000.000,-/bulan (Passive Income) dalam jangka 1 -3 tahun kedepan, jika anda telah menyelesaikan 8 tahap yang telah disebutkan diatas (lihat gambar).

Tahap Awal yang anda lakukan adalah melakukan pendaftaran atau membeli Lisensi Bisnisnya sebesar Rp. 85.000,- dan melakukan pembelanjaan pribadi sesuai dengan tingkat yang akan anda pilih. Kami sangat merekomendasikan ke tahap 3 yaitu Rp. 2.000.000,- hanya sekali saja dan uang anda akan dikembalikan dalam bentuk