“Carilah Ilmu Sampai Ke Negeri Cina.” karena itulah…..

Internet-Marketing-Jakarta
Udah hampir 4 tahun kalau saya tidak salah kali kedua ke Jakarta, tapi entah kenapa pada saat mau keberangkatan saya kok tiba-tiba rasa takut saya luar biasa, bukan karena takut keliru diJakarta tetapi karena takut pesawatnya gak sampai di Jakarta. Kebayang kalau istri tercinta beserta bidadariku Annine Ernestine dan Pangeranku Edwin Othello akan kutinggal selamanya, ngaur kali ya, kalau diJakarta katanya Parno, ketika saya ceritakan sama temen satu bus Damri tujuan blok M. Karena ibu ini juga merasakan ketakutan yang sama ketika mengantarkan sang suami yang akan tugas ke Batam.
Tetapi sayapun meyakinkan diri dan menyerahkan segalanya kepada sang Pencipta agar semua berjalan lancar, dijauhkan mara bahaya, diberikan yang terbaik bagi semua pilot dan kru yang bertugas, itulah doa dan permohonanku saat duduk dipesawat.
Kebetulan sekali duduk di seat 38D, baris kedua dari belakang, penerbangan Lion AIR JT391 tujuan Jakarta. Masih ingat kejadian waktu pesawat Lion yang jatuh di Solo beberapa tahun Silam? Yang patah menjadi 2 bagian, bagian tengahnya hancur?. Ya.. Saya sedikit agak lega karena terpikir bahwa ketika kecelakaanpun sepertinya saya akan selamat karena saya ada dibagian belakang pesawat. Aneh ya? Tapi itulah kesan saya….
Setelah hp dan BB saya offkan, kemudian saya memasang seatbelt sambil mulai mengalihkan pemikiran saya agar tetap POSITIF dan meninggalkan hal-hal negatif yg membuat rasa takut saya kambuh lagi. Hmmm… Sejenak diam dan bersandar.
BB sudah off, lalu saya meraih majalah yang ada dibelakang tempat duduk bagian tengah, walaupun sebenernya saya juga tetap bawa buku kalau bepergian kemana-mana, tapi karena majalah itu bukan milik saya, saya prioritaskan membaca itu dulu, sehingga saya nambah ilmu, karena buku saya kapan saja bisa saya baca. Perlahan saya merasa mulai lega, karena pesawat juga sudah di atas awan, bahkan sudah ada lalu lalang ke toilet, dan rasa takut sayapun udah hilang dari pikiran, karena fokus saya menikmati suguhan motivasi yg ada dalam majalah yang saya baca tersebut.
Saya ada ingat sedikit motivasi yang disampaikan oleh guru beladiri kepada muridnya, bahwa bela diri itu tidak terlalu penting kekuatan pukulannya, tetapi diibaratkan seperti pada sebuah jaket, yang penting bagaimana melepaskan, menjatuhkan, menggantungkan dan menggunakannya kembali.
Dihalaman lain saya juga membaca adat Toraja, yang membuat perasaan saya merasa seram, karena ternyata dalam ada toraja bahwa penghormatan kepada leluhur sangat tinggi. Makanya ketika meninggal, para lelehur tidak dikuburkan didalam tanah tetapi dirumah pemakaman atau di ruang yang sudah dibuat atau bentuk didalam batu dan mayatnya di awetkan. Kenapa saya bilang seram bahwa, mereka merasa tidak kehilangan kalaupun ada yang meninggal, karena ternyata sekali 3 tahun mereka punya ritual, membongkar kembali mayat – mayat tersebut, kemudian dibersihkan, diganti pakaiannya dengan yang baru dan sebelum dimasukkan lagi ke rumah makam, mereka berfoto dulu, ada yang cuma salaman, ada yang cuma pegang tangan saja dan lain sebagainya. Wew…., kalau itu tidak dilakukan untuk yang meninggal menurut kepercayaan mereka, bisa sakit, tanaman tidak subur dan lain sebagainya.
Waktu sudah menunjukkan 13.35Wib saya merasa ngantuk, kemudian saya mencoba untuk tidur sebentar. Ternyata lumayan lama, sekitar 2,5jam dari airport sampai di blok M. Ibu yang baik hati, mengantarkan saya ke hotel Melawai tempat workshop Internet Marketing akan dilaksanakan besoknya. Sudah tenang, karena sudah sampai ditujuan, tinggal menunggu waktu untuk belajar lagi dengan Guru Internet Marketing, Agus Piranhamas yang sebenarnya sudah saya pelajari pada Mei 2011 yang lalu di Workshop Internet Marketing Medan.

Workshop Internet Marketing Jakarta

Wokshop-Internet-Marketing-Jakarta

Guru-Internet-Marketing